Tuesday, 8 March 2016

SUMBER KENCONO, DICACI TAPI SELALU DINANTI



Bus yang melayani trayek Surabaya-Madiun-Solo-Yogya dan Surabaya-Madiun-Solo-Semarang ini memang punya sejarah panjang sebagai Perusahaan Otobus (PO). Awal beroperasi pada 1981, Sumber Kencono (dulu Sumber Kentjono) hanya bermodal 6 armada, jauh dibawah Bus Flores yang merajai trayek Suroboyonan kala itu. Namun tragedi di Solo pada 1981 mengubah segalanya. Bus Flores yang mengangkut siswa SMP Wijana Jombang yang akan study tour tertabrak kereta api tak jauh dari Stasiun Purwosari, depan pabrik es Sari Petojo Solo. Flores menerobos lintasan rel yang tak berpalang tersebut, tak ayal sebagian besar siswa SMP itu tewas. Tragedi ini membuat marah masyarakat, Bus Flores pun dijatuhi sanksi tidak boleh lagi melayani trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) oleh DLLAJR Pusat. Alhasil Bus Flores hanya boleh melayani hingga wilayah Mantingan, daerah paling barat Provinsi Jawa Timur. Penumpang pun turun drastis, sebab banyak penumpang yang akan menuju Solo atau Yogya harus dioper ke bus lain. Pada saat itu lah nama Bus Sumber Kencono semakin berkibar, penumpang banyak beralih menumpang SK dari pada harus dioper di Mantingan.
Berawal dari 6 unit bis, Sumber Kencono terus mengembangkan sayapnya. Melalui usaha keras Sang pemilik Setyaki Sasongko, Sumber Kencono kian mendapatkan kepercayaan di masyarakat. Sedikit demi sedikit perusahaan yang melayani perjalanan SURABAYA MADIUN SOLO JOGJA ini terus berkembang. Bus SK berangkat selama 24 jam nonstop, maka tidak jarang sesama Bus SK pun saling menyalip. Tidak perlu menunggu lama dan laju bus yang cepat memang membuat Sumber Kencono tetap dicintai.
Armada Sugeng Rahayu dengan body Discovery

Tetapi jumlah armada yang mencapai 250 bus yang berarti ada 500 trayek PP Surabaya-Yogya selama 24 jam inilah yang disinyalir mengapa Bus Sumber Kencono sering menjadi sorotan setiap kali mengalami kecelakaan. Bandingkan dengan Bus Eka dan Mira yang paling-paling cuma 100-150 armada, Bus SK memang menjadi raja jalanan di trayek Surabaya-Yogya. Selain itu, manajemen SK yang menerapkan ‘sistem garasi’ dengan karakter supir bus tunggal (membawa 1 bus untuk 1 rit pulang-pergi), maka pengemudi dituntut mencapai tujuan lebih cepat, agar bisa istirahat lebih lama di terminal atau garasi.
Banyaknya armada dan sistem garasi ini dituding menjadi penyebab utama semakin menggilanya kecelakaan Bus Sumber Kencono. Walaupun terkadang bukan disebabkan Bus Sumber Kencono. Bus Sumber Kencono pun sebenarnya tidak terlalu bermasalah, sebab menurut salah satu rekan di Dinas Perhubungan Jawa Timur, hasil audit terhadap Bus Sumber Kencono menyebutkan Prasarana baik, Bis masih baru dan sangat layak jalan, Manajemen Baik, Maintainance Kendaraan juga baik.
Berbagai penghargaan telah diterima PO Sumber Kencono di antaranya piagam penghargaan dari Menteri Perhubungan RI pada tahun 2005 lalu. Penghargaan yang ditanda tangani oleh MENHUB saat itu M Hatta Rajasa jelas menyatakan kalo PO Sumber Kencono merupakan salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik selama penyelenggaran angkutan lebaran 2005 atau 1426 H. Penghargaan serupa serupa juga dialami pada tahun 2007 dan 2008. 
Armada Patas Sugeng Rahayu

Tahun ke Tahun sumber kencono terus melambung hingga pada akhirnya perjalanan pahit pun ditempuh sumber kencono,pada dekade 2009-2011 dimana armadanya sering sekali mengalami kecelakaan dan sebagian masyarakat enggan menggunakan karena busnya terlalu ugal-ugalan bahkan bus disebut sebagai pembawa bencana,sebagain lainnya tetap setia dan menganggap kecelakaan adalah takdir dari Yang kuasa,akhirnya kejadian pahit pun makin parah,dimana kecelakaan bus di mojokerto yang menewaskan 20 orang dan mendapat perhatian serius dari gubernur jatim hingga trayek SK terancam dicabut oleh dishub atas rekomendasi gubernur jatim,puncaknya kecelakaan bus di klitik ngawi yang menwaskan pemotor sehingga di bakar massa yang kesal,menyikapi hal ini bapak setyaki tidak patah semangat dan terus meningkatkan disiplin pegawainya + pengetatan kontrol dan GPS bersamaan dengan audit Dishub plus ditambah sanksi pengurangan armada bus selama1 minggu sebanyak 40 %,menhub EE Mangindaan tidak mencabut SK,Menhub beralasan terlau riskan dan PHK masal karyawan yang berjumah lebih dari 1300 orang,sanksi itu cukup meberikan efek jera dan perbaikan managemant,sebuah kebijakan yang bijak dari seorang menteri
Armada Sumber Selamat

Melihat perusahaanya terancam gulung tikar karena sanksi,kecelakaan demi kecelakaan dan berfikir mungkin karena keberatan nama (kaboten jeneng) sumber kencono,bapak setyaki merubah sebagian nama busnya menjadi “sumber selamat” yang artinya “sumber keselamatan”,tetapi segmen negatif masyarakat masih ada karena SS kembali mengalami beberapa kecelakaan tetapi tidak sesering SK dan SK  juga mengalami banyak kecelakaan di tahun2 2011-2012 pada punckanya kecelakaan malam tahun baru di madiun (januari 2012),namun angin segar muncul dari polda jatim yang memberikan penghargaan bus santun 2011 dan membuktikan bahwa tidak semua driver SK ugal-ugalan,berusha memperbaiki citra positif bapak setyaki mengeluarkan (SP3) kru terutama driver yang melanggar ketentuan dan meperketat sanksi bagi kru yang melanggar mis:tilang,laka ,melnaggar batas kecepatan dll, serta menyiapkan nama baru pada 2012 yaitu “sugeng rahayu” yang berarti “Selamat Selamat atau Selalu Selamat”  maksudnya SR diharapkan akan selalu selamat dalam perjalanan mengantar penumpang bersamaan dengan itu bapak setyaki mengumumkan Sumber Kencono perlahan2 DITIADAKAN (per juni 2012 sumber kencono sudah tidak ada) dan armada diganti dengan Sugeng Rahayu / sumber selamat (sebagain besar sugeng rahayu).
Armada Sugeng Rahayu

Hingga sekarang kecelakaan terus berkurang drastis bahkan di beberapa bulan 0 accident besar atau tidak ada kecelakaan,atas prestasi menekan laka  Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu kembali mencapai puncak kesuksesan sumber kencono dan menjadi primadona masyarakat khusunya jawa timur dan mendapat apresiasi tinggi dari Dishub jatim,Kepala terminal,Organda Jatim bahakan jajaran kementerian perhubungan. Saat ini P.O. Sumber Kencono telah berganti nama menjadi Selamat Sugeng Rahayu dan belakangan juga telah mengeluarkan armada patas untuk tujuan dari Surabaya ke Semarang, Yogyakarta, Cilacap, dan Purwokerto. 
Armada Patas Sugeng Rahayu


No comments:

Post a Comment