Wednesday 9 March 2016

Efisiensi, P.O. yang Bermula Dari Kursus Setir Mobil



Meneruskan usaha keluarga warisan sang kakek, yakni usaha kursus setir mobil dan montir. Sang kakek, (Alm) Teuku Muhammad adalah guru sekolah teknik Belanda yang juga membuka kursus mengemudi dan montir yang diberi nama “EfficiĆ«ntie” yang cukup kondang di Kebumen saat itu. Akhirnya pak Eri Memulai usaha bus dengan merintis usaha bus tahun 1996 dengan menggunakan bis micro (bis ¾) dan hanya menggarap segmen pariwisata, Efisiensi mencoba memanfaatkan peluang bus pariwisata yang saat itu cukup ramai. Seiring perjalanan waktu, bis-bis pioneer yang berukuran ¾ mulai dijual karena animo masyarakat terhadap bis ¾ kurang bagus. Akhirnya diputuskan bahwa Efisiensi akan fokus di bigbus saja.
Tahun 1998, Effisiensi pernah mencoba membuka trayek Sumatra yakni jurusan Jogja – Liwa (Bekerjasama dengan HS) dan ke Bengkulu (bekerjasama dengan Bengkulu Indah). Tetapi trayek Sumatra ini tidak bertahan lama karena pertimbangan faktor ekonomi Indonesia yang memburuk pada kisaran tahun itu akibat krisis moneter dan juga sempat pernah menang tender Caltex dalam sewa bis antar jemput Karyawan. Akhirnya bisnis di Sumatera ditutup karena tidak menguntungkan secara ekonomis.
 
Trayek Cilacap-Jogja mulai beroperasi pada tahun 2002. Saat itu, belum ada PO yang melayani patas, padahal di Cilacap sendiri sudah ada beberapa PO yang cukup dikenal masyarakat seperti PO. Aman dan PO Utama Putra. Kedua PO tersebut pernah mengerahkan armada ATB untuk melayani trayek Cilacap-Jogja-Solo namun tidak bertahan lama. Perlahan namun pasti, PO. Efisiensi mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat, sehingga tahun 2008 dibukalah trayek Purwokerto-Jogja. Pada jalur ini, sudah ada beberapa pemain lama yaitu PO. Raharja, PO. Mulyo, PO. Teguh dan PO. Citra Adi Lancar yang melayani hingga Tegal. Dengan masuknya armada patas PO. Efisiensi di trayek ini, para pemain lama pun menjadi kalah bersaing, PO. Raharja pun terpaksa mengalihkan armadanya untuk jurusan Jakarta dan PO. Mulyo juga terpaksa mengikuti jejak PO. Efisiensi dengan mengerahkan armada ATB untuk trayek ini.
 
1. Menurut saya, PO. Efisiensi dapat menjadi pemain utama di trayek-trayek diatas karena dapat memberikan pelayanan yang berbeda dari PO lain, seperti :
Dari fanpage di Facebook, saya mendapat informasi bahwa setiap 2-3 tahun sekali armadanya selalu diganti dan armada yang lama dialihtugaskan menjadi armada pariwisata atau dijual ke PO lain (seperti PO. Gapuraning Rahayu yang sering membeli bus dari Efi). Sepertinya, PO. Efisiensi sangat paham apa yang diharapkan konsumen, yakni kenyamanan. Selain menguntungkan konsumen, penggunaan armada baru juga meminimalisir biaya perawatan kendaraan yang akan bertambah seiring bertambahnya usia armada. Penggunaan armada baru, mungkin juga dimaksudkan untuk menjaga image PO Efisiensi yang menyasar segmen penumpang kelas menengah ke atas.
2.    PO. Efisiensi memberikan layanan shuttle bus gratis untuk penumpang yang menuju kota Jogjakarta maupun Bandara Adi Sutjipto. Penumpang bisa memperoleh tiket shuttle bus di rest area Wonosari, Kebumen. Adanya shuttle ini tentu sangat membantu penumpang untuk dapat segera sampai di tempat tujuan tanpa perlu naik angkutan umum lainnya. Penumpang yang akan menggunakan jasa shuttle bus akan turun di agen Efisiensi, dan dari sini armada shuttle bus siap mengantar penumpang ke tempat yang diinginkan.
3.    Penumpang PO. Efisiensi dapat naik dari mana saja (tidak harus naik dari agen / terminal), asalkan belum melewati rest area Wonosari, Kebumen. Selain itu disediakan juga air mineral dan audio video berkelas di dalam bus.
4.    PO. Efisiensi juga mengeluarkan beberapa armada dengan judul "ROYAL CLASS" yang memiliki fasilitas yang lebih mewah dan lebih baik daripada armada patas reguler. 
 
Keberadaan PO ini setidaknya dapat menjadi contoh yang baik bagi pengusaha bus lainnya untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi penumpang. Angkutan umum lainnya seperti kereta api juga dapat meniru apa yang dilakukan oleh PO kebanggaan masyarakat Kebumen ini. Harga tiket Rp. 40.000 terasa murah untuk pelayanan yang diberikan PO. Efisiensi.

No comments:

Post a Comment